Orangtua dan Guru Tim Sukses UN Jujur
Ujian Nasional tahun ini tidak lagi menjadi penentu skelulusan siswa, namun bisa menjadi penentu kelulusan untuk para orangtua dan guru sebagai tim suksesnya.
Orangtua harusnya menyadari benar bahwa merekalah penanggung jawab utama dalam pendidikan putra•utrinya. Berhasil tidaknya pendidikan seorang anak dihubungkan dengan perkembangan pribadi orangtuanya dan baik tidaknya hubungan, kom ‘kasi dan role model dalam keltearga. Pandangan umum para orarkgtua, rnengganggap anak yang menginjak remaja tidak perlu diawasi terlalu dalam dan menyerahkan pendidikan hanya kepada sekolah, menggambarkan bahwa orangtua kurang bertanggung jawab.
Hal tersebut terlihat apabila ada pertemuan orangtua ataupun pengambilan nilai rapor, hanya sebagian kecil orangtua yang menyempaikan untuk hadir. Namun apabila nilai yang didapatkan sang anak tidak memteaskan, tak jarang langsung menyalahkan pihak sekolah yang tidak becus mendidik.
Ujian Nasional adalah salah satu bentuk pembuktian tanggung jawab orangtua terhadap pendidikan sang anak dan sebagai dunatur generast masa depan. Apakah anak tersebut bisa lulus, Ittlus dengan curang, atau lulus dengan jujttr. Apakah anak tersebut bisa menjadi generasi yang berkarakter atau calon koruptor masa depan.
Orangtua dapat menjadi tim sukses UN, dengan memberikan penguatan pribadi kepada anak, bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan dengan UN, namun jangan dianggap remeh.
Orangtua dapat memantau kesiapan anak dalam menghadapi UN dengan beragam cara, diantaranya; dengan memahami informasi tanggal penting UN, mengkondisikan situasi rumah lebih nyaman dan kondusif, berkomunikasi kbih dekat tanpa harus mengingatkan anak untuk belajar secara berulang-ulang, meng.ingatkan kepada anak untuk percaya diri dan tidak terpengaruh dengan bocoran soal yang beredar, dan berkomunikasi dengan gttru atau wali kelas bcrkenaan dengan kesulitan yang dialami selama proses bdajar di sekolah.
Pendidikan juga mempakan tanggung jawab utama gunt sebagai motor penting dalam proses belajar mengajar di kelas. Tugas guni di sini bukan hanya mendidik siswa menjadi pintar dan mampu menjawab soal-soal UN dengan benar, namun membangun karakter siswa, dengan menjadi teladan.
Akan sangat berbahaya apabila mendidik anak supaya pintar namun tanpa karakter moral.
Mendikbud Anies Baswedan mengatakan ada dua jenis karakter. Pertama, karakter moral, yakni Icejujuran, keikhlasan. Kedua, karakter kinetja, seperti sikap tangguh dan ulet. Sectrang guru harus bisa menanamkan kcjujuran dalam diri siswa sebagai bagian dari pembangunan karakter. “Jujur saja tapi pemalas, tentu tidak banyak gunanya. Olch karena itu untuk membangun karakter siswa, guru mesti bisa menjadi teladan. Kemtedian membiasakan siswa, dan bant mendisiplinkan.”
Paradigma IllnlIM berkenaan bahwa guru adalah tim sukses bobroknya UN, yang membantu siswa dengan cara memberikan jawaban soal UN, harusnya berubah. Curu adalah tim sukses UN JUJUR, karena guru hantslah percaya diri dengan kemampuannya dalam mentransfer ilmu kepada siswa, dan yakin siswa mampu menjawab soal-soal yang diujikan. Suatu kebanggaan dan pengabdian scorang guru, apabila dapat membentuk generasi calon pemimpin masa depan yang berkarakter, berani gunt telah membantu untuk mengubah Indonesia lebih baik ke depannya.
Pemerintah menetapkan hasil UN tidak menjadi syarat kelulusan. Hal itu ddakukan agar bukan hanya nilai tinggi yang dicapai tapi juga kejujuran. Dengan anggaran sebesar Rp560 Miliar, yang konsep dasamya untuk membentuk generasi yang lebih baik ke depannya. Niat baik pemerintah ini harus disambut dengan baik dan disulcseskan oleh para orangtua dan pihak sekolah khususnya guru.
UN Jujur adalah hoax, akan berubah apabila tercipta pendidikan kaya ilmu dan berkarakter melalui kolaborasi dari orang tua dan gum, schingga tercipta harmoni yang sempurna antara ntmah dan sekolah.
users rated 5 / 5 based on 09