Songket, Kain Tenun Khas Palembang
Songket, Kain Tenun Khas Palembang – Songket merupakan jenis kain tradisional ciri khas melayu yang ditenun langsung dengan tangan menggunakan alat tenun tradisional serta benang emas maupun perak. Benang ini menciptakan efek kemilau dan cemerlang sehingga begitu menarik dilihat. Songket sendiri berasal dari bahasa melayu yaitu sungkit yang artinya mencungkil / mengait. Sesuai dengan artinya kain songket ini dibuat dengan mengait serta mengambil kain tenun yang kemudian diselipkan benang emas. Sementara menurut masyarakat Palembang, kata songket berasal dari kata songka yaitu songkok Palembang yang dianggap sebagai budaya pertama dari kebiasaan menenun benang emas itu sendiri.
Di Palembang kain songket merupakan salah satu peninggalan kerajaan sriwijaya yang pembuatannya masih diteruskan hingga sekarang. Dengan warna merah dan emas yang biasa digunakan pada kain songket khas Palembang yang melambangkan kejayaan dari Kerajaan Sriwijaya dimasa lampau. Benang emas ini didatangkan dari negara-negara luar seperti Cina, Thailand dan Jepang sehingga membuat harga kain songket ini relatif mahal serta menjadikannya sebagai hasil tekstil terbaik didunia. Benang emas yang digunakanpun terbagi menjadi tiga jenis benang yaitu benang emas cabutan, benang emas bangkok dan benang emas sartibi. Menurut tradisi kain songket hanya boleh ditenun oleh anak gadis namun sekarang telah berubah sehingga pria pun dapat menenun kain songket tersebut. Di setiap pola-pola motif yang terdapat pada kain songket biasanya memiliki makna tertentu. Hingga sekarang telah terdapat 22 motif yang berhasil dipatenkan dari 71 jenis motif yang beredar.
Umumnya Kain songket digunakan pada saat event tertentu seperti perayaan ataupun pesta. Biasanya kain songket ini dipakai dengan melilitkannya ketubuh layaknya sarung atau hanya diselempangkan kebahu. Bahkan ada juga yang dijadikan sebagai tanjak hiasan kepala yaitu topi yang terbuat dari kain yang biasanya dipakai oleh seorang sultan, pangeran atau bangsawan dari kesultanan melayu. Namun akhir-akhir ini telah terdapat beberapa hasil tekstil yang menggunakan kain songket seperti baju, tas, gaun, sepatu ataupun sarung jadi. Kain Songket juga terkadang menjadi salah satu mas kawin bagi pernikahan keturunan masyarakat Palembang asli, bahkan hingga sekarang tradisi ini masih tetap dipertahankan.
Berdasarkan info yang palembanginfo.com peroleh Pusat Sentral Kerajinan Tenun Songket daerah Palembang berada di Kelurahan 30 ilir, Kecamatan ilir Barat II yang tersebar sebagian di Jl. Ki Rangga Wirasentika dan Jl. Ki Gede Ing Suro. Didaerah ini banyak masyarakat yang merupakan keturunan dari pengrajin songket yang memiliki keahlian menenun secara turun menurun. Pembuatan kain songket di tempat ini telah dimulai sejak tahun 1700-an, namun baru pada generasi berikutnya lahan ini menjadi bisnis kerajinan songket terbesar di Palembang.
Terimakasih atas artikel anda yang menarik dan bermanfaat.
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis yang bisa anda kunjungi di
Explore Indonesia